1. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif!
Jawab :
Langkah-langkah
yang harus dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan latar belakang masalah
Latar belakang
masalah memuat hal-hal yang melatarbelakangi
dilakukannya penyelidikan, apa hal yang menarik untuk melakukan
penyelidikan biasanya kerana adanya kesenjangan antara kesenjangan antara yang
seharusnya dan kenyataan. Dalam bahagian ini dimuat deskripsi singkat wilayah
penyelidikan dan juga jika diperlukan hasil penyelidikan penyelidik sebelumnya.
b. Identifikasi, Pemilihan, Sumber dan Perumusan Masalah
Ø Identifikasi Masalah
Masalah
penyelidikan dapat diidentifikasi sebagai adanya kesenjangan antara apa yang
seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, adanya kesenjangan informasi atau
teori dan sebagainya.
Ø Pemilihan Masalah
- Mempunyai nilai penyelidikan (asli penting
dan dapat diuji)
- Feasible/dapat dilaksanakan (waktu dan
kondisi)
- Sesuai dengan kualifikasi penyelidik
- Menghubungkan dua pembolehubahan atau lebih
Ø Sumber Masalah
Bacaan, seminar,
diskusi, pengamatan, pengalaman, hasil penyelidikan terdahulu, dan lain-lain.
Ø Perumusan Masalah
- Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
- Jelas dan padat
- Dapat menjadi dasar dalam merumusan hipotesis
dan judul penyelidikan
Selain itu
terdapat kriteria yang dapat dipakai sebagai pegangan untuk merumuskan masalah,
iaitu sebagai berikut :
-
Masalah yang
dirumuskan harus mampu menggambarkan penguraian tentang gejala-gejala yang
dimilikinya dan bagaimana kaitan antara gejala satu dengan gejala lainnya.
-
Masalah harus
dirumuskan secara jelas
-
Masalah yang baik
hendaknya dapat memancing pembuktian lebih lanjut secara empirikal.
c. Perumusan Tujuan dan
Manfaat Penyelidikan
Ø Tujuan penyelidikan adalah suatu pernyataan
tentang apa yang akan kita cari/ capai dari masalah penyelidikan.
Ø Manfaat penyelidikan mencakup manfaat teoritis
dan praktis
d. Kajian Pustaka
Ø Manfaat kajian Pustaka
Ø Untuk memperdalam pengetahuan tentang masalah yang dikaji
Ø Menyusun kerangka teori yang menjadi kerangka
pemikiran
Ø Untuk menajamkan konsep yang digunakan
sehingga memudahkan perumusan hipotesis
Ø Untuk menghindari terjadinya pengulangan
penyelidikan
e. Pembentukan Kerangka
Teori
Kerangka teori
merupakan landasan pemikiran yang membantu arah penyelidikan, pemilihan konsep,
perumusan hipotesis dan memberi kerangka orientasi untuk klasifikasi dan
analisis data.
f. Perumusan Hipotesis
Hipotesis
merupakan jawaban (kesimpulan awal) terhadap masalah penyelidikan yang
secara teori dianggap paling mungkin dan
paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis merupakan kristalisasi dari
kesimpulan teoritik yang diperoleh dari kajian pustaka.
g. Validiti/kesahan dan Reliabiliti/kesahihan
Instrumen
h. Penetapan Kaedah Penyelidikan
i.
Pembuatan
Rekabentuk Penyelidikan
j. Pengumpulan Data
k. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Hasil
Penyelidikan
l.
Menyusun Laporan
Penyelidikan
2. Apakah yang disebut dengan generalisasi?
Jawab
: Generalisasi
adalah suatu penarikan kesimpulan berdasarkan data yang telah disajikan.
Apakah generalisasi selalu benar? Jelaskan!
Jawab: Tidak,
karena suatu generalisasi hanya berdasarkan opini atau pendapat sehingga belum
tentu penarikan kesimpulan yang didapat tercatat semua. Dan juga ada kalanya
data yang kita terima dapat berubah-ubah, sehingga data tidak selalu benar dan
bersifat sementara.
3. Apakah dalam suatu penelitian yang menggunakan
sampel kesalahan generalisasi dapat diketahui? Jelaskan alasannya!
Jawab
: Suatu
penelitian yang menggunakan sampel
kesalahan generalisasi bisa juga diketahui. Misalnya pendataan jumlah penduduk
Bumiayu dalam satu kecamatan terdapat 2.000.000 penduduk. Jumlah penduduk yang memiliki
kulkas tercatat 35% dari 2.000.000 penduduk atau sama dengan 700.000 penduduk.
Dan sisanya yang tidak memiliki kulkas 65% atau 1.300.000 penduduk. Jadi
700.000 penduduk yang memiliki kulkas disebut ruang sampel sedangkan 1.300.000
sisanya disebut populasi.
4. Jenis statistika apakah yang digunakan dalam
sensus penduduk?
Jawab
: Dalam
sensus penduduk untuk mempermudah mengetahui kenaikan atau penurunan jumlah
penduduk dari data sebelumnya biasanya jenis data statistik yang digunakan
adalah diagram batang dan grafik.
Contoh diagram batang mengenai jumlah
penduduk kota Banten dari tahun 2000 – 2008.
5. Berikan contoh skala nominal, ordinal,
interval dan rasio masing-masing 5 contoh.
Jawab :
a. Skala Nominal
Skala nominal
adalah skala pengukuran yang hanya menunjukan perbedaan tanpa jarak yang jelas.
Contohnya :
Ø Islam = 5 ; Hindu = 2; Kristen = 4; Budha = 1;
Katolik = 3.
Ø Herbivora = 1; Karnivora = 2; Omnivora = 3.
Ø Berdarah dingin = 1; Berdarah panas = 2.
Ø Lurus = 1; Bergelombang = 2; Ikel = 3.
Ø Tinggi = 1; Pendek 2
b. Skala Ordinal
Skala ordinal
adalah skala pengukuran yang disamping menunjukan perbedaan juga menunjukan
jenjang/tingkatan tetapi jarak atar skala/jenjang/skala yang tak sama. Bisa
juga dalam bentuk kategori dan memiliki peringkat.
Contohnya :
Ø Tingkat kecerdikan
-
Manusia = 10 - Tikus =
4
-
Kancil = 8 - Kelinci =
3
-
Kera = 7 - Semut = 1
Ø Merk Laptop Ranking
Appale :
1
Tosiba : 2
Accer : 3
Ø Merk Minuman Ranking
Aqua : 1
Adi : 2
Dafa : 3
Ø Merk Hp Rangking
Blackbary : 1
Nokia : 2
Samsung : 3
Motorola : 4
Ø Struktus Organisasi
Ketua, Wakil
Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-seksi.
c. Skala Interval
Skala interval
adalah skala yang mempunyai jarak jika dibandingkan dengan jarak lain sedangkan
itu diketahui dengan pasti.
Contohnya :
Ø Jarak Semarang – Magelang 70km, sedangkan
Semarang – Jogja 101km, maka selisih Magelang – Jogja yaitu 31km.
Ø Pemandian air panas Buaran Rp. 2.500,-
sedangkan pemandian air panas Paku Jati Rp. 2.000,-. Maka selisih biaya kedua
pemandian tersebut adalah Rp. 5.000,-.
Ø SMPN 1 Bumiayu sudah terakreditasi dengan
standar Internasional dengan gedung yang megah dan fasilitas yang memadai
sehingga proses belajar berjalan efektif dan efisien. Sedangkan di MTS
An-Nuriyah masih swasta dengan standar Nasional dengan fasilitas yang terbatas
sehingga proses belajar kurang berjalan efektif dan efisien.
Ø Nilai IP Ani 3,75, sedangkan IP Sholeh 3,35,
maka selisih IP mereka 0,40.
Ø Agus berlari 100m dalam waktu 3menit 45detik,
sedang Ihsan berlari 100m dalam waktu 5menit. Maka selisih waktu yang mereka
tempuh adalah 1menit 15detik.
d. Skala Rasio
Skala rasio
merupakan skala perbandingan. Contohnya :
Ø Berat badan Pak Karto 70 kg, sedangkan Andi 35
kg. Jadi berat badang Andi setengah dari berat badan Pak Karto.
Ø Pembayaran air bulan Agustus lalu Rp 10.000,-
sedangkan bulan ini naik menjadi Rp 30.000. Jadi pembayaran air bulan ini naik
tiga kali lipat dari bulan sebelumnya.
Ø Toko Pak Amin menjual roti pisang dengan harga
Rp. 1000,- sedang warung Ibu Ani menjual roti pisang yang sama dengan harga Rp.
1500,-. Jadi Toko Pak Amin menjual roti pisang dengan harga yang lebih murah
dibanding warung Ibu Ani.
Ø Usia Pak Amir 58 tahun sedangkan umur Pak
Mahmud 65 tahun. Jadi usia Pak Amir lebih muda di bandingkan usia Pak Mahmud.
Ø Jumlah penjualan kemarin mendapat keuntungan
Rp. 100.000,- sedangkan jumlah penjualan hari ini mendapat keuntungan Rp.
150.000,-
Jadi keuntungan hari ini lebih banyak
di bandingkan kemarin.
Untari Puji Astuti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar