Selasa, 16 Oktober 2012

statistika


1.       Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif!
Jawab :
Langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti dalam melakukan penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:
a.     Menentukan latar belakang masalah
Latar belakang masalah memuat hal-hal yang melatarbelakangi  dilakukannya penyelidikan, apa hal yang menarik untuk melakukan penyelidikan biasanya kerana adanya kesenjangan antara kesenjangan antara yang seharusnya dan kenyataan. Dalam bahagian ini dimuat deskripsi singkat wilayah penyelidikan dan juga jika diperlukan hasil penyelidikan penyelidik sebelumnya.
b.     Identifikasi, Pemilihan, Sumber  dan Perumusan Masalah
Ø  Identifikasi Masalah
Masalah penyelidikan dapat diidentifikasi sebagai adanya kesenjangan antara apa yang seharusnya dan apa yang ada dalam kenyataan, adanya kesenjangan informasi atau teori dan sebagainya.
Ø  Pemilihan Masalah
-    Mempunyai nilai penyelidikan (asli penting dan dapat diuji)
-    Feasible/dapat dilaksanakan (waktu dan kondisi)
-    Sesuai dengan kualifikasi penyelidik
-    Menghubungkan dua pembolehubahan atau lebih
Ø  Sumber Masalah
Bacaan, seminar, diskusi, pengamatan, pengalaman, hasil penyelidikan terdahulu, dan lain-lain.
Ø  Perumusan Masalah 
-    Dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya
-    Jelas dan padat
-   Dapat menjadi dasar dalam merumusan hipotesis dan judul penyelidikan
Selain itu terdapat kriteria yang dapat dipakai sebagai pegangan untuk merumuskan masalah, iaitu sebagai berikut :
-         Masalah yang dirumuskan harus mampu menggambarkan penguraian tentang gejala-gejala yang dimilikinya dan bagaimana kaitan antara gejala satu dengan gejala lainnya.
-         Masalah harus dirumuskan secara jelas
-         Masalah yang baik hendaknya dapat memancing pembuktian lebih lanjut secara empirikal.

c.      Perumusan Tujuan dan Manfaat Penyelidikan
Ø  Tujuan penyelidikan adalah suatu pernyataan tentang apa yang akan kita cari/ capai dari masalah penyelidikan.
Ø  Manfaat penyelidikan mencakup manfaat teoritis dan praktis
d.     Kajian Pustaka
Ø  Manfaat kajian Pustaka
Ø  Untuk memperdalam  pengetahuan tentang masalah yang dikaji
Ø  Menyusun kerangka teori yang menjadi kerangka pemikiran
Ø  Untuk menajamkan konsep yang digunakan sehingga memudahkan perumusan hipotesis
Ø  Untuk menghindari terjadinya pengulangan penyelidikan
e.     Pembentukan Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan landasan pemikiran yang membantu arah penyelidikan, pemilihan konsep, perumusan hipotesis dan memberi kerangka orientasi untuk klasifikasi dan analisis data.
f.       Perumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban (kesimpulan awal) terhadap masalah penyelidikan yang secara  teori dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis merupakan kristalisasi dari kesimpulan teoritik yang diperoleh dari kajian pustaka.
g.     Validiti/kesahan dan Reliabiliti/kesahihan Instrumen
h.     Penetapan Kaedah Penyelidikan
i.        Pembuatan Rekabentuk Penyelidikan
j.       Pengumpulan Data
k.     Pengolahan, Analisis dan Interpretasi Hasil Penyelidikan
l.        Menyusun Laporan Penyelidikan

2.       Apakah yang disebut dengan generalisasi?
Jawab :   Generalisasi adalah suatu penarikan kesimpulan berdasarkan data yang telah disajikan.
Apakah generalisasi selalu benar? Jelaskan!
Jawab:    Tidak, karena suatu generalisasi hanya berdasarkan opini atau pendapat sehingga belum tentu penarikan kesimpulan yang didapat tercatat semua. Dan juga ada kalanya data yang kita terima dapat berubah-ubah, sehingga data tidak selalu benar dan bersifat sementara.

3.       Apakah dalam suatu penelitian yang menggunakan sampel kesalahan generalisasi dapat diketahui? Jelaskan alasannya!
Jawab :   Suatu  penelitian yang menggunakan sampel kesalahan generalisasi bisa juga diketahui. Misalnya pendataan jumlah penduduk Bumiayu dalam satu kecamatan terdapat 2.000.000 penduduk. Jumlah penduduk yang memiliki kulkas tercatat 35% dari 2.000.000 penduduk atau sama dengan 700.000 penduduk. Dan sisanya yang tidak memiliki kulkas 65% atau 1.300.000 penduduk. Jadi 700.000 penduduk yang memiliki kulkas disebut ruang sampel sedangkan 1.300.000 sisanya disebut populasi.

4.       Jenis statistika apakah yang digunakan dalam sensus penduduk?
Jawab :   Dalam sensus penduduk untuk mempermudah mengetahui kenaikan atau penurunan jumlah penduduk dari data sebelumnya biasanya jenis data statistik yang digunakan adalah diagram batang dan grafik.
                 Contoh diagram batang mengenai jumlah penduduk kota Banten dari tahun 2000 – 2008.

 

5.       Berikan contoh skala nominal, ordinal, interval dan rasio masing-masing 5 contoh.
Jawab :
a.     Skala Nominal
Skala nominal adalah skala pengukuran yang hanya menunjukan perbedaan tanpa jarak yang jelas.
Contohnya :
Ø Islam = 5 ; Hindu = 2; Kristen = 4; Budha = 1; Katolik = 3.
Ø Herbivora = 1; Karnivora = 2; Omnivora = 3.
Ø Berdarah dingin = 1; Berdarah panas = 2.
Ø Lurus = 1; Bergelombang = 2; Ikel = 3.
Ø Tinggi = 1; Pendek 2
b.     Skala Ordinal
Skala ordinal adalah skala pengukuran yang disamping menunjukan perbedaan juga menunjukan jenjang/tingkatan tetapi jarak atar skala/jenjang/skala yang tak sama. Bisa juga dalam bentuk kategori dan memiliki peringkat.
Contohnya :
Ø Tingkat kecerdikan
-         Manusia      = 10                         -      Tikus       = 4                     
-         Kancil           = 8                           -      Kelinci    = 3                     
-         Kera              = 7                           -      Semut    = 1
Ø Merk Laptop                 Ranking
Appale                            : 1
Tosiba                             : 2
Accer                              : 3
Ø Merk Minuman           Ranking
Aqua                               : 1
Adi                                   : 2
Dafa                                : 3
Ø Merk Hp                        Rangking
Blackbary          : 1
Nokia                  : 2
Samsung                        : 3
Motorola           : 4
Ø Struktus Organisasi
Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, Seksi-seksi.
c.      Skala Interval
Skala interval adalah skala yang mempunyai jarak jika dibandingkan dengan jarak lain sedangkan itu diketahui dengan pasti.
Contohnya :
Ø Jarak Semarang – Magelang 70km, sedangkan Semarang – Jogja 101km, maka selisih Magelang – Jogja yaitu 31km.
Ø Pemandian air panas Buaran Rp. 2.500,- sedangkan pemandian air panas Paku Jati Rp. 2.000,-. Maka selisih biaya kedua pemandian tersebut adalah Rp. 5.000,-.
Ø SMPN 1 Bumiayu sudah terakreditasi dengan standar Internasional dengan gedung yang megah dan fasilitas yang memadai sehingga proses belajar berjalan efektif dan efisien. Sedangkan di MTS An-Nuriyah masih swasta dengan standar Nasional dengan fasilitas yang terbatas sehingga proses belajar kurang berjalan efektif dan efisien.
Ø Nilai IP Ani 3,75, sedangkan IP Sholeh 3,35, maka selisih IP mereka 0,40.
Ø Agus berlari 100m dalam waktu 3menit 45detik, sedang Ihsan berlari 100m dalam waktu 5menit. Maka selisih waktu yang mereka tempuh adalah 1menit 15detik.
d.     Skala Rasio
Skala rasio merupakan skala perbandingan. Contohnya :
Ø Berat badan Pak Karto 70 kg, sedangkan Andi 35 kg. Jadi berat badang Andi setengah dari berat badan Pak Karto.
Ø Pembayaran air bulan Agustus lalu Rp 10.000,- sedangkan bulan ini naik menjadi Rp 30.000. Jadi pembayaran air bulan ini naik tiga kali lipat dari bulan sebelumnya.
Ø Toko Pak Amin menjual roti pisang dengan harga Rp. 1000,- sedang warung Ibu Ani menjual roti pisang yang sama dengan harga Rp. 1500,-. Jadi Toko Pak Amin menjual roti pisang dengan harga yang lebih murah dibanding warung Ibu Ani.
Ø Usia Pak Amir 58 tahun sedangkan umur Pak Mahmud 65 tahun. Jadi usia Pak Amir lebih muda di bandingkan usia Pak Mahmud.
Ø Jumlah penjualan kemarin mendapat keuntungan Rp. 100.000,- sedangkan jumlah penjualan hari ini mendapat keuntungan Rp. 150.000,-
Jadi keuntungan hari ini lebih banyak di bandingkan kemarin.
Untari Puji Astuti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar