Selasa, 16 Oktober 2012

Laporan Praktikum Turbo Pascal


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG
Penulis bermaksud menjelaskan dan mengenalkan pengertian dasar dari Pascal yaitu dapat diartikan bahasa tingkat tinggi (high level language) yang orientasinya pada semua tujuan oleh Professor Niklaus Wirth, nama pascal diambil sebagai penghargaan terhadap Blaise Pascal, ahli matematik dan philosophi terkenal abad 17 dari Perancis. Kompiler Bahasa pascal pertama kali untuk komputer CDC 6000 (Control Data Corporation) untuk membantu mengajar program komputer secara sistematis, khususnya untuk pemprograman terstruktur.

1.2. TUJUAN

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya dan bagi orang awam yang belum pernah mengenal Pascal secara keseluruhan, disamping itu tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari Dosen mata kuliah program Komputer.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH PASCAL
Pascal adalah bahasa tingkat tinggi (high level language) yang orientasinya pada segala tujuan, dirancang oleh Profesor Niklaus Wirth dari Technical University of Zurich, Switzerland. Nama Pascal diambil sebagai penghargaan terhadap Blaise Pascal, ahli matematik dan filosofer terkenal abad 17 dari Perancis. Profesor Niklaus Wirth memperkenalkan kompiler bahasa Pascal pertama kali untuk komputer CDC 6000 (Control Data Corporation) yang dipublikasikan pada tahun 1971 dengan tujuan membantu mengajar program komputer secara sistematis, khususnya untuk memperkenalkan pemrograman terstruktur. Dalam waktu singkat, Pascal telah menjadi bahasa yang populer di kalangan pelajar universitas dan merupakan bahasa yang diajarkan di beberapa perguruan tinggi. Beberapa profesional komputer juga mulai beralih ke bahasa Pascal. Kenyataannya, Pascal merupakan bahasa yang paling cepat populer dibandingkan dengan bahasa-bahasa komputer tingkat tinggi yang lainnya. Standar Pascal adalah bahasa Pascal yang didefinisikan oleh K.Jensen dan Niklaus Wirth. Penerapan nyata dari standar Pascal banyak yang berbeda dengan seperti apa yang telah didefinisikan oleh K. Jensen dan Niklaus Wirth. Standar Pascal di Eropa didefinisiakn oelh ISO (International Standards Organization) dan di Amerika oleh kerjasama antara ANSI (American National Standar Institute) dengan IEEE (Intitute of Electrical and Electronic Engineer). Beberapa versi dari Pascal yang telah beredar di pasaran, di antaranya UCSD pascal (University of California at San Diego Pascal), MS-Pascal (Microsoft Pascal), Apple Pascal, Turbo Pascal dan lain sebagainya. Sampai saat ini untuk komputer-komputer mikro dan personal, Turbo Pascal merupakan versi bahasa Pascal yang paling populer dan banyak digunakan. Kompiler Turbo Pascal banyak digemari, karena terutama bersifat interaktif, seperti interpreter saja layaknya. Selain itu Turbo Pascal mengikuti definisi dari standar Pascal seperti yang didefinisikan oleh K. Jensen dan Niklaus Wirth di Pascal User Manual dan Report. Turbo PASCAL adalah copyright dari Borland Inc. dan dapat digunakan pada sistem operasi PC-DOS, MS-DOS, CPM-86 dan CP/M-80. Berikut yang penulis pakai adalah Turbo Pascal versi 7.0. Turbo Pascal adalah sebuah sistem pengembangan perangkat lunak yang terdiri atas kompiler dan lingkungan pengembangan terintegrasi (dalam bahasa inggris: Integrated Development Environment - IDE) atas bahasa pemrograman pascal untuk sistem operasi CP/M, CP/M-86, dan MS-DOS, yang dikembangkan oleh Borland pada masa kepemimpinan Philippe Kahn. Nama Borland Pascal umumnya digunakan untuk paket perangkat lunak tingkat lanjut (dengan kepustakaan yang lebih banyak dan pustaka kode sumber standar) sementara versi yang lebih murah dan paling luas digunakan dinamakan sebagai Turbo Pascal. Nama Borland Pascal juga digunakan sebagai dialek spesifik Pascal buatan Borland.
2.2. Struktur Bahasa Pascal
a)      Judul
Program <judulnya>;
Uses <unitnya>;
b)      Bagian Deklarasi
Label <nama labelnya>;
Const <nama=nilai constantanya>;
Type <namatype : typedatanya>;
Var <nama_variabelnya>;
Procedure <nama_prosedurnya>;
Function <nama_fungsinya>;
c)       Bagian Pernyataan
Begin
<pernyataan-pernyataan>;
End.

Contoh Program :
Uses WinCrt;
Begin
                Writeln (‘Saya’);
                Write (‘Belajar’);
                Writeln (‘Turbo;);
                Write (‘Pascal’);
                Write (‘Di STKIP Islam Bumiayu’);
                End.
               

Gambar 1.1 Tampilan Input_scrip
Langkah untuk mengoperasikan:
·         Klik Run,pilih Run
·          Atau Tekan Ctrl F9 untuk eksekusi program.
·         Tekan F5 untuk melihat hasilnya.
Hasilnya:
Saya
Belajar Turbo
Pascal Di STKIP Islam Bumiayu
Gambar 1.2 Tampilan Output_hasil
2.3 Perintah Dasar, Identifier, Deklarasi
a.       Perintah Dasar / Sederhana pascal
·      Write (‘Text/tulisan’, Variabel)
Perintah untuk menampilkan atau cetak dilayar monitor tanapa pindah baris
·      Writeln (‘Text/tulisan’, Variabel)
Perintah untuk menampilkan atau cetak dilayar monitor lalu pindah baris kebawah
·      Read ( Variabel)
Perintah untuk menginput/mengisi data tanpa pindah garis
·      Readln (Variabel)
Perintah untuk menginput/mengisi data lalu pindah garis
b.      Identifier / Pengenalan Data
Digunakan untuk penamaan elemen-elemen deklarasi seperti Label, Constanta, type, variabel, procedur, function
Syarat Identifier:
·      Diawali huruf
·      Tidak boleh terdapat spasi / blank
·      Tidak boleh menggunakan reserved word
·      Tidak boleh menggunakan simbol khusus kecuali underscore (tanda bawah)
·      Panjang maksimal 63 karakter

Contoh :
·         Luas_Segi_Tiga
·         LuasSegiTiga
·         LuasS3
c.       Deklarasi Variabel
Adalah elemen data yang belum memiliki nilai dan nilainya dapat berubah-ubah.
Contoh :
Uses      WinCrt;
Var         Nama    : String [25];
                Nilai      : Integer;
Begin
                Clrscr;
                Write ( ‘Nama Siswa:’ );
                Readln (Nama);
                Write ( ‘Nilai Ujian:’ );
                Readln (Nilai);
End.
Gambar 2.1 Tampilan Input_scrip

Langkah untuk mengoperasikan:
·         Klik Run,pilih Run
·          Atau Ctrl F9 Lalu Isi Datanya
·         Ctrl F5 Lihat Hasilnya
Hasilnya :
Nama Siswa        :  ...........................
Nilai Ujian            :  ...........................
Gambar  2.2 Tampilan Output_hasil
d.      Deklarasi Constanta
Adalah elemen data yang sudah ada nilainya dan nilainya tetap.
Contoh :
Uses WinCrt;
Const    Namasis               = ‘Syaiful Anwar’;
                Ipk                          = 3.35;
                Mutu                     = ‘A’;
Begin
                Clrscr;
                Writeln ( ‘Nama Siswa    : ’, Namasis);
                Writeln ( ‘Nilai Ipk            : ’, Ipk);
                Writeln ( ‘Mutu Ujian     : ’, Mutu);
End.
Gambar 3.1 Tampilan Input_scrip
Langkah untuk mengoperasikan:
·         Klik Run,pilih Run
·          Atau Ctrl F9 lalu Alt F5
Hasilnya:
Nama Siswa        : Syaiful Anwar
Nilai Ipk                                : 3.350000e+0
Mutu Ujian         : A
Gambar 3.2 Tampilan Output_hasil
TUGAS
1.       Buatlah program cetak di layar Biodata Diri Anda yang memuat:
·         NIM
·         Nama
·         Tempat Tanggal Lahir
·         Alamat
Jawab :
Program Biodata;
Uses WinCrt;
Begin
                Clrscr;
                Writeln (‘NIM                    : 40311023’);
                Writeln (‘Nama                 : Untari Puji Astuti’);
                Writeln (‘TTL                      : Brebes, 09-03-1993’);
                Writeln (‘Alamat               : Kaliwadas’);
End.
Gambar Tampilan Input_scrip
Langkah untuk mengoperasikan:
·         Klik Run,pilih Run
·          Atau Ctrl F9
Hasilnya :
NIM                       : 40311023
Nama                    : Untari Puji Astuti
TTL                         : Brebes, 09-03-1993
Alamat                  : Kaliwadas
Gambar Tampilan output_hasil
2.       Buatlah Program Luas Segi Tiga
Jawab
Program luas_segitiga;
Uses wincrt;
Var a,t,l:real;
Begin
                Clrscr;
                Write (‘masukkan alas=’);
                Readln (a);
                Write (‘masukkan tinggi=’);
                Readln (t);
                L:= 0.5*a*t;
                Write (‘luas segitiga=’,l);
End.
Gambar Tampilan Input_scrip
Langkah untuk mengoperasikan:
·         Klik Run,pilih Run
·          Atau Ctrl F9
Hasilnya :
Masukkan alas  = ............
Masukkan tinggi= ............
Luas segitiga       = .............
Gambar Tampilan Output_hasil
3.       Buatlah Program Luas dan Keliling lingkaran
Jawab
Menggunakan Diameter
Program luas_lingkaran;
Uses wincrt;
Var d,l,phi:real;
Begin
                Write (‘masukkan diameter=’);
                Readln (d);
                Phi:= 3.14;
                L:= 0.25*3.14*d;
                Write (‘luas lingkaran=’,l);
End.

Gambar Tampilan Input_scrip
Langkah untuk mengoperasikan:
·         Klik Run,pilih Run
·          Atau Ctrl F9
Hasilnya :
Masukkan diameter       : .....
Luas lingkaran                    : .....
Gambar Tampilan Output_hasil
Menggunakan Jari-Jari
Program luas_lingkaran;
Uses wincrt;
Var r,l,phi:real;
Begin
                Write (‘masukkan jari-jari=’);
                Readln (r);
                Phi:= 3.14;
                L:= 3.14*r*r;
                Write (‘luas lingkaran=’,l);
End.
Gambar Tampilan Input_scrip
Langkah untuk mengoperasikan:
·         Klik Run,pilih Run
·          Atau Ctrl F9
Hasilnya :
Masukkan jari-jari            : .....
Luas lingkaran                    : .....
Gambaran Tampilan Input_hasil
Keliling Lingkaran
Program Hitung_keliling_lingkaran;
Uses wincrt;
Var phi,k,r:real;
Begin
                Write (‘masukkan jari-jari=’);
                Readln (r);
                Phi:=3.14;
                k:= 2*phi*rl;
                Write (‘keliling lingkaran=’,k);
End.
Gambar Tampilan Input_scrip
Langkah untuk mengoperasikan:
·         Klik Run,pilih Run
·          Atau Ctrl F9
Hasilnya :
Masukkan jari-jari            : .....
keliling lingkaran                               : .....
Gambar Tampilan Output_hasil

4.       Buatlah Program Luas Persegi Panjang
Jawab
Program luas_persegi_panjang;
Uses wincrt;
Var p,l:real;
Begin
                Write (‘masukkan panjang=’);
                Readln (p);
                Write (‘masukkan lebar=’);
                Readln (l);
                L:= p*l;
                Write (‘luas persegi panjang=’,l);
End.

Gambar Tampilan Input_scrip
Langkah untuk mengoperasikan:
·         Klik Run,pilih Run
·          Atau Ctrl F9
Hasilnya :
Masukkan alas  = .........
Masukkan tinggi= .........
Luas segitiga       = .........
Gambar Tampilan Output_hasil
















BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
                Pascal adalah bahasa tingkat tinggi (high level language) yang orientasinya pada segala tujuan, dirancang oleh Profesor Niklaus Wirth dari Technical University of Zurich, Switzerland. Nama Pascal diambil sebagai penghargaan terhadap Blaise Pascal, ahli matematik dan filosofer terkenal abad 17 dari Perancis. Profesor Niklaus Wirth memperkenalkan kompiler bahasa Pascal pertama kali untuk komputer CDC 6000 (Control Data Corporation) yang dipublikasikan pada tahun 1971 dengan tujuan membantu mengajar program komputer secara sistematis, khususnya untuk memperkenalkan pemrograman terstruktur. Dalam waktu singkat, Pascal telah menjadi bahasa yang populer di kalangan pelajar universitas dan merupakan bahasa yang diajarkan di beberapa perguruan tinggi. Beberapa profesional komputer juga mulai beralih ke bahasa Pascal. Kenyataannya, Pascal merupakan bahasa yang paling cepat populer dibandingkan dengan bahasa-bahasa komputer tingkat tinggi yang lainnya. Standar Pascal adalah bahasa Pascal yang didefinisikan oleh K.Jensen dan Niklaus Wirth. Penerapan nyata dari standar Pascal banyak yang berbeda dengan seperti apa yang telah didefinisikan oleh K. Jensen dan Niklaus Wirth. Standar Pascal di Eropa didefinisiakn oelh ISO (International Standards Organization) dan di Amerika oleh kerjasama antara ANSI (American National Standar Institute) dengan IEEE (Intitute of Electrical and Electronic Engineer). Beberapa versi dari Pascal yang telah beredar di pasaran, di antaranya UCSD pascal (University of California at San Diego Pascal), MS-Pascal (Microsoft Pascal), Apple Pascal, Turbo Pascal dan lain sebagainya. Sampai saat ini untuk komputer-komputer mikro dan personal, Turbo Pascal merupakan versi bahasa Pascal yang paling populer dan banyak digunakan. Kompiler Turbo Pascal banyak digemari, karena terutama bersifat interaktif, seperti interpreter saja layaknya. Selain itu Turbo Pascal mengikuti definisi dari standar Pascal seperti yang didefinisikan oleh K. Jensen dan Niklaus Wirth di Pascal User Manual dan Report.

3.2 SARAN
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari  para pembaca makalah ini, agar menjadikan makalah ini menuju kesempurnaan. Semoga makalah ini dapat diterima oleh para pembaca dalam mempelajari komputer, khususnya yang mempelajari mengenai bahasa pemrograman Pascal serta dapat menembah wawasan bagi para pembaca dalam pembuatan program secara terstruktur.
  




DAFTAR PUSTAKA


Untari Puji Astuti

TRILOGI PROFESI KONSELOR


BAB I
PENDAHULUAN

A.          LATAR BELAKANG
Adapun latar belakang penulisan makalah ini adalah yakni membahas tentang masalah yang diawali dengan pengertian trilogi profesi pendidik, dan kemudian dilanjutkan  dengan pembahasan mengenai profesi konselor yang mencakup trilogi profesi dalam bidang pendidikan konseling,, yang mana hal tersebut merupakan bagian dari porfesi konselor yang memang harus dimiliki oleh seorang konselor yang profesional.
B.          RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu trilogi profesi pendidik ?
2.      Mencakup hal–hal apa sajakah trilogi profesi dalam bidang pendidikan konselor ?
C.          TUJUAN PENULISAN
Adapun dari penulisan makalah ini adalah agar kita memahami bahwa Konselor adalah Tenaga ahli/ profesional yang bekerja diantara dua bidang pendidikan dan psikologi ,dan seorang konselor harus memiliki kepribadian yang baik, agar seorang konselor  mau menceritakan keluh kesah apa yang ada pada dirinya. Serta agar kita yang nantinya insyaallah akan menjadi calon konselor sekolah  setidaknya mengetahui sedikit hal-hal apa saja yang mencakup tentang profesi konselor yakni: trilogi profesi dalam bidang pendidikan konseling.






BAB II
PEMBAHASAN

A.          TRILOGI PROFESI PENDIDIK

Praktik Profesi
 





                   Dasar Keilmuan                             Substansi Profesi
                            
Untuk menjadi profesional, profesional dalam bidang apapun, seseorang harus menguasai dan memenuhi ketiga komponen trilogi profesi, yaitu (1) komponen dasar keilmuan, (2) komponen substansi profesi, dan (3) komponen praktik profesi sebagaimana gambar di atas.
Komponen dasar keilmuan memberikan landasan bagi calon tenaga profesional dalam wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan profesi yang dimaksud. Komponen substansi profesi membekali calon profesional apa yang menjadi fokus dan objek praktis spesifik pekerjaan profesionalnya. Komponen praktik mengarahkan calon tenaga profesional untuk menyelenggarakan praktik profesinya itu kepada sasaran pelayanan atau pelanggan secara tepat dan berdaya guna. Penguasaan dan penyelenggaraan trilogi profesi secara mantap merupakan jaminan bagi suksesnya penampilan profesi tersebut demi kebahagiaan sasaran pelayanan. Penguasaan ketiga komponen profesi tersebut diperoleh di dalam program pendidikan profesi dan pendidikan akademik yang mendasarinya.
Konselor, sebagai pendidik yang terdapat pada  (UU No.20 Tahun 2003 Pasal 1 Butir 6) , sebagai tenaga professional dituntut untuk menguasai dan memenuhi trilogi profesi dalam bidang pendidikan, khususnya bidang konseling, yaitu
• Komponen Dasar Keilmuan : Ilmu Pendidikan
Komponen Substansi Profesi : Proses pembelajaran terhadap pengembangan diri/ pribadi individu melalui modus pelayanan konseling.
• Komponen Praktik Profesi : Penyelenggaraan proses pembelajaran terhadap      sasaran pelayanan melalui modus pelayanan konseling.
B.          Komponen  Profesi Konselor
1.      Ilmu Pendidikaan
Konselor diwajibkan menguasai ilmu pendidikan sebagai dasar dari keseluruhan kinerja profesionalnya dalam bidang pelayanan konseling, karena konselor digolongkan ke dalam kualifikasi pendidik; dan oleh karenanya pula kualifikasi akademik seorang konselor pertama-tama adalah Sarjana Pendidikan. Atas dasar keilmuan inilah konselor akan menguasai dengan baik kaidah-kaidah keilmuan pendidikan sebagai dasar dalam memahami peserta didik (sebagai sasaran pelayanan konseling) dan memahami seluk beluk proses pembelajaran yang akan dijalani peserta didik melalui modus pelayanan konseling. Dalam hal ini proses konseling tidak lain adalah proses pembelajaran yang dijalani oleh sasaran layanan bersama konselornya. Dalam arti yang demikian pulalah, konselor sebagai pendidik diberi label juga sebagai agen pembelajaran.
2.      Substansi Profesi Konseling
Di atas kaidah-kaidah ilmu pendidikan itu konselor membangun substansi profesi konseling yang meliputi objek praktis spesifik profesi konseling, pendekatan, dan teknologi pelayanan, pengelolaan dan evaluasi, serta kaidah-kaidah pendukung yang diambil dari bidang keilmuan lain. Semua subtansi tersebut menjadi isi dan sekaligus fokus pelayanan konseling. Secara keseluruhan substansi tersebut sebagai modus pelayanan konseling.
Objek praktis spesifik yang menjadi fokus pelayanan konseling adalah kehidupan efektif sehari-hari (KES). Dalam hal ini, sasaran pelayanan konseling
adalah kondisi KES yang dikehendaki untuk dikembangkan dan kondisi kehidupan efektif sehari-hari yang terganggu (KES-T). Dengan demikian, pelayanan konseling pada dasarnya adalah upaya pelayanan dalam pengembangan KES dan penanganan KES-T.
Berkenaan dengan pendekatan dan teknologi, pengelolaan dan evaluasi pelayan konseling, konselor wajib menguasai berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukungnya dengan landasan teori, acuan praksis, standar prosedur operasional (SPO), serta implementasinya dalam praktik konseling. Pendekatan dan teknologi, pengelolaan dan evaluasi pelayanan itu perlu didukung oleh kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi seperti psikologi, sosiologi, teknologi- informasi-komunikasi sebagai “alat” untuk lebih menepatgunakan dan mendayagunakan pelayanan konseling.
3.      Praktik Pelayanan Konseling
Praktik pelayanan konseling terhadap sasaran pelayanan merupakan puncak dari keberadaan bidang konseling pada setting tertentu. Mutu pelayanan konseling diukur dari penampilan praktik pelayanan oleh konselor terhadap sasaran pelayanan. Pada setting satuan pendidikan misalnya, mutu kinerja konselor di sekolah/ madrasah dihitung dari penampilannya dalam praktik pelayanan konseling terhadap siswa yang menjadi tanggung jawabnya.


BAB III
PENUTUP

A.          KESIMPULAN
Istilah profesi memang selalu menyangkut pekerjaan, tetapi tidak semua pekerjaan dapat disebut profesi. Profesi adalah suatu  jabatan  atau pekerjaan yang menuntut keahlian dari petugasnya. Artinya pekerjaan yang di sebut profesi itu tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus terlebih dahulu untuk melekukan pekerjaan itu. Sedangkan Profesional menunjuk pada dua hal, yaitu: Pertama, orang yang menyandang suatu profesi, misalnya sebutan dia seorang “profesional”. Kedua, penampilan seorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Dalam pengertian kedua ini, istilah profesional sering di pertentangkan dengan istilah non-profesional atau amatiran.
Untuk menjadi profesional, profesional dalam bidang apapun, seseorang harus menguasai dan memenuhi ketiga komponen trilogi profesi, yaitu (1) komponen dasar keilmuan, memberikan landasan bagi calon tenaga profesional dalam wawasan, pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap berkenaan dengan profesi yang dimaksud. (2) komponen substansi profesi, membekali calon profesional apa yang menjadi fokus dan objek praktis spesifik pekerjaan profesionalnya dan (3) komponen praktik profesi, mengarahkan calon tenaga profesional untuk menyelenggarakan praktik profesinya itu kepada sasaran pelayanan atau pelanggan secara tepat dan berdaya guna.
B.          SARAN
Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari  para pembaca makalah ini, agar menjadikan makalah ini menuju kesempurnaan.



DAFTAR PUSTAKA
·         Prayitno. (1987). Profesionalisasi Konseling dan Pendidikan Konselor. Jakarta: P2LPTK Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Depdikbud.
·         www.konselingindonesia.com/2008, 02 Oktober 2012 

Untari Puji Astuti